BeritaBinkamBreaking NewsKabar DesaLombok BaratSosial Budaya

Tradisi Nyongkolan di Kecamatan Kuripan Berjalan Lancar dan Kondusif, Berlangsung di 3 Lokasi

×

Tradisi Nyongkolan di Kecamatan Kuripan Berjalan Lancar dan Kondusif, Berlangsung di 3 Lokasi

Sebarkan artikel ini
Tradisi Nyongkolan di Kecamatan Kuripan Berjalan Lancar dan Kondusif, Berlangsung di 3 Lokasi

Lombok Barat, NTB – Acara adat Nyongkolan yang diadakan di Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat, berlangsung aman, lancar dan kondusif, Kamis (25/5/2023).

Kapolsek Kuripan, Iptu Sutrisno mengatakan, kegiatan nyongkolan di Wilayahnya kali berlangsung di tiga lokasi yang berbeda.

“Secara umum, seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman, lancar dan kondusif, tidak ada menemukan adanya gangguan selama pelaksanaannya,” ungkapnya.

Di bawah pengawasan Kapolsek Kuripan, Iptu Sutrisno, langkah-langkah keamanan pengamanan oleh petugas dari Polsek Kuripan berkolaborasi babinsa tempat.

Antara lain melibatkan Bhabinkamtibmas dari Desa Kuripan Utara, Desa Kuripan Selatan, dan Desa Giri Sasak, serta personil Polsek Kuripan lainnya.

Adapun Kegiatan Nyongkolan tersebut pelaksanaannya di tiga lokasi, yang pertama Nyongkolan dari warga sekitar dusun Pelulan Desa Kuripan Utara.

“Mulai dari jalan raya Dusun Pedek Anyar, melintasi depan Ponpes Nurul Madinah, menuju rumah pengantin perempuan di Dusun Pelulan Desa Kuripan Utara. Mendapat iringan musik kecimol dengan jumlah peserta Nyongkolan sekitar 200 orang,” terangnya.

Pada lokasi lainnya, Nyongkolan dari warga Dusun Itinglanggem Desa Kuripan Utara menuju Dusun Buntage Desa Giri Sasak. Mulai dari jalan raya Simpang 3 Buntage, menuju SDN 3 Giri Sasak, dan berakhir di rumah pengantin perempuan di Dusun Buntage Desa Giri Sasak.

“Juga mendapat iringan alat musik kecimol dengan jumlah peserta Nyongkolan sekitar 200 orang,” imbuhnya.

Terakhir Nyongkolan dari warga Batu Anyar Geeing menuju Dusun Prajurit Desa Kuripan Selatan, mulai dari jalan raya Dusun Pelabu, menuju rumah pengantin perempuan di Dusun Prajurit. Dengan iringan alat musik tradisional gendang Beleq dengan jumlah peserta Nyongkolan sekitar 200 orang.

“Selama berlangsungnya kegiatan, tidak terjadi kejadian yang menonjol dan lalu lintas berjalan lancer,” tandasnya.

Secara keseluruhan, kegiatan tersebut berakhir pada pukul 18.00 WITA dan berjalan dengan aman, lancar, dan kondusif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *