Breaking News

Festival Peresean Memukau Lombok Barat: Tradisi Sasak Bergema

×

Festival Peresean Memukau Lombok Barat: Tradisi Sasak Bergema

Sebarkan artikel ini
Keseruan Festival Peresean Belet Betatu Saling Kemos Jilid II

Lombok Barat, NTB – Dentuman gendang beleq dan sorak sorai penonton menggema di Lapangan Pergudangan Desa Dasan Baru, Kecamatan Kediri, Lombok Barat, dalam Festival Peresean Belet Betatu Saling Kemos Jilid II. Festival ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya Sasak yang kaya, tetapi juga menjadi bukti komitmen kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Peresean: Lebih dari Sekadar Adu Kekuatan

Peresean, seni bela diri tradisional masyarakat Sasak, menjadi daya tarik utama festival ini. Puluhan pepadu (petarung) bertelanjang dada, hanya berbalut kain dan ikat kepala, menunjukkan ketangkasan dan keberanian mereka dalam arena peresean. Tongkat rotan (penjalin) dan perisai kulit kerbau (ende) menjadi senjata utama dalam pertarungan yang sarat makna ini.

“Peresean bukan hanya tentang adu kekuatan fisik, tetapi juga simbol keberanian, ketangkasan, dan sportivitas masyarakat Lombok,” ungkap AKP Jahyadi Sibawaih, S.H., Kapolsek Kediri. “Festival ini adalah upaya kami untuk melestarikan warisan leluhur dan menanamkan rasa cinta terhadap budaya Sasak kepada generasi muda.”

Pasar Syariah: Menggerakkan Ekonomi Lokal

Selain peresean, festival ini juga menjadi ajang promosi Pasar Syariah Desa Dasan Baru. Berbagai stan makanan dan kerajinan khas Lombok berjajar rapi di sekitar arena peresean, menawarkan pengalaman kuliner dan belanja yang unik bagi pengunjung.

“Pasar Syariah adalah pusat ekonomi masyarakat setempat,” jelas AKP I Gede Gumiarsana, Kasi Humas Polres Lombok Barat. “Dengan adanya festival ini, kami berharap dapat meningkatkan kunjungan dan transaksi di pasar, sekaligus memperkenalkan produk-produk lokal unggulan kepada masyarakat luas.”

Keamanan Terjamin: Prioritas Utama Kepolisian

Keamanan dan kenyamanan pengunjung menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan festival ini. Kapolsek Kediri, AKP Jahyadi Sibawaih, S.H., bersama anggota jaga dan Bhabinkamtibmas Desa Dasan Baru, aktif melakukan pengamanan di lokasi acara.

“Kami hadir untuk memastikan acara berlangsung aman dan kondusif,” tegas AKP Jahyadi Sibawaih. “Kami juga mengimbau kepada masyarakat yang hadir untuk selalu menjaga ketertiban dan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.”

Antusiasme Masyarakat: Bukti Kecintaan Terhadap Budaya

Ribuan masyarakat dari berbagai penjuru Lombok Barat dan sekitarnya memadati Lapangan Pergudangan Desa Dasan Baru untuk menyaksikan festival ini. Antusiasme mereka menunjukkan betapa besar kecintaan masyarakat terhadap budaya Sasak.

“Saya sangat senang bisa menyaksikan peresean secara langsung,” ujar salah seorang pengunjung. “Ini adalah pengalaman yang luar biasa dan saya berharap festival ini dapat terus diadakan setiap tahunnya.”

Festival Peresean: Ajang Promosi Pariwisata Lombok Barat

Festival Peresean Belet Betatu Saling Kemos Jilid II tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya dan penggerak ekonomi lokal, tetapi juga menjadi sarana promosi pariwisata Lombok Barat. Keunikan dan kemeriahan festival ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan mengenal lebih dekat kekayaan budaya Lombok.

Dengan dukungan penuh dari kepolisian dan antusiasme masyarakat, Festival Peresean Belet Betatu Saling Kemos Jilid II berhasil menjadi acara yang sukses dan berkesan. Festival ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pelestarian budaya, pengembangan ekonomi lokal, dan promosi pariwisata Lombok Barat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *