BeritaBinkamLombok BaratOperasi

Sisakan 0,50 Persen Hewan Ternak Sakit, Perkembangan PMK di Lombok Barat 1 Agustus 2022

×

Sisakan 0,50 Persen Hewan Ternak Sakit, Perkembangan PMK di Lombok Barat 1 Agustus 2022

Sebarkan artikel ini
Perkembangan PMK di Lombok Barat 1 Agustus 2022

Lombok Barat, NTB – Perkembangan PMK di Lombok Barat 1 Agustus 2022, Sisakan 0,50 Persen Hewan Ternak Sakit dari populasi hewan ternak di Lombok Barat, Minggu (31/7/2022)

Kapolres Lombok Barat AKBP Wirasto Adi Nugroho, SIK melalui Kasi Humas Iptu I Gede Gumiarsana mengungkapkan, secara umum angka kasus baru dan kesembuhan tidak ada perberdaan signifikan.

“Terjadi peningkatan kasus konfirmasi baru, namun juga angka kesembuhan mengiringinya dengan perbedaan angka yang tidak terlalu signifikan,” katanya.

Perkembangan PMK di Lombok Barat 1 Agustus 2022Terjadi peningkatan kasus hewan ternak yang terjangkit wabah sebanyak 48 ekor (0,57%) dari hari sebelumnya. Yang mana Kecamatan yang paling banyak peningkatan yaitu Kecamatan Sekotong sebanyak 37 ekor, dan Kecamatan Narmada sebanyak 11 ekor.

“Untuk hewan ternak yang sembuh meningkat sebanyak 44 ekor dari hari sebelumnya, sedangkan hewan terjangkit yang mati dan potong paksa tidak mengalami peningkatan maupun penurunan,” ujarnya.

Data tersebut bersumber dari Posko Operasi Aman Nusa II Rinjani Tahun 2022, dalam rangka  Penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Lombok Barat.

Berikut hasil Analisa capaian perkembangan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di kabupaten Lombok Barat secara keseluruhan. Pada hari Sabtu tanggal 30 Juli 2022 antara lain Total hewan ternak terjangkit sebanyak 16.498 ekor (9,34%) (peningkatan). Kemudian Hewan ternak yang masih sakit sebanyak 891 ekor (0,50%) (peningkatan).

Lalu Hewan ternak yang sembuh sebanyak 15.577 ekor (8,82%) (peningkatan), sedangkan Mati sebanyak 14 ekor (0,02%) dan Potong paksa sebanyak 7 ekor (0,004%).

“Dari hasil presentase Evaluasi harian perkembangan wabah PMK di Kabupaten Lombok Barat walaupun terdapat penambahan kasus hewan yang terjangkit. Akan tetapi hewan yang sembuh juga meningkat pesat dan hewan yg mati dan potong paksa tidak mengalami peningkatan,” terangnya.

Sehingga perlu melaksanakan kegiatan berupa pemberian vaksin serta penyemprotan desinfektan pada kandang-kandang kumpul milik warga secara menyeluruh.

“Untuk menghambat penyebaran virus, serta kegiatan penyekatan pada pintu-pintu masuk dan keluar hewan di pelabuhan Lembar dan Gilimas. Sehingga tetap melaksanakannya guna mencegah penyebaran wabah agar tidak semakin meluas,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *