BeritaBinkamOperasi

Perkembangan PMK Hari ini di Lombok Barat, Tidak ada Kasus Baru

×

Perkembangan PMK Hari ini di Lombok Barat, Tidak ada Kasus Baru

Sebarkan artikel ini
Perkembangan PMK Hari ini di Lombok Barat, Tidak ada Kasus Baru

Lombok Barat, NTB – PMK hari ini di Lombok Barat, tidak ada kasus baru tidak ada hewan ternak yang sakit, yang menujukan bahwa situasui terkait PMK di Lombok Barat cukup kondusif, Senin (8/8/2022).

Kapolres Lombok Barat, AKBP Wirtasto Adi Nugroho, SIK melalui Kabag Ops Kabag Ops Kompol Dhafid Shiddiq, SH., SIK., MM menegaskannya.

“Berdasarkan dari hasil Analisa dan evaluasi (Anev) harian dalam rangka Operasi Aman Nusa II Rinjani Tahun 2022. Dalam penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Kabupaten Lombok Barat,” ungkapnya.

Dari hasil Analisa capaian perkembangan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di kabupaten Lombok Barat, Minggu (07/8/2022) total hewan ternak terjangkit: 16.589 ekor. Atau 7,36% dari seluruh populasi hewan ternak di Lombok barat.

“Untuk saat ini, tidak ada hewan ternak sakit, sehingga hewan ternak Hewan ternak yang sembuh seluruhnya 16.567 ekor,” katanya.

Sehingga total hewan ternak yang mati dalam beberapa waktu ini tidak ada penambahan, seluruhnya sebanyak 15 ekor, dan potong paksa sebanyak 7 ekor.

“Untuk Vaksinisasi, menurut data manual ternak yang sudah tervaksinasi sampai saat ini sebesar 8.884 ekor, sedangkan Data Online (Siknas) vaksinasi PMK Lombok Barat sebanyak 8.321,” imbuhnya.

Menurutnya, masih dalam proses input data secara onlone terkait data manual ke data online atau siknas vaksinasi PMK.

“Dengan tidak adanya kasus baru PMK pada hewan ternak ini sehingga vaksin kita tingkatkan, termasuk upaya pencegahan seperti penyekatan hewan ternak,” katanya.

Selain melakukan penyekatan pada pintu-pintu masuk dan keluar hewan di pelabuhan Lembar dan Gilimas, pihaknya juga menekankan kepada jajarannya untuk melakukan kegiatan imbangan.

“Untuk mencegah penyebaran wabah agar tidak semakin meluas, yang mana saat ini terdapat tujuh Kecamatan yang saat ini masuk zona hijau. Ini menunjukkan bahwa jika menanganinya dengan cepat dan tepat, maka perkembanganya akan dapat segera teratasi,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *