Berita

Rumah di Lembar Lombok Barat Rusak Akibat Hujan Deras dan Angin Kencang

×

Rumah di Lembar Lombok Barat Rusak Akibat Hujan Deras dan Angin Kencang

Sebarkan artikel ini
Angin Kencang Hantam Rumah di Desa Jantung, Waspada Cuaca Buruk!

Lombok Barat, NTB – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, pada Selasa, 10 Desember 2024, mengakibatkan kerusakan pada salah satu rumah warga. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.46 WITA ini menimbulkan kerugian material namun tidak memakan korban jiwa.

Kapolsek Lembar, Polres Lombok Barat, Polda NTB, Ipda Joko Rudiantoro, S.H., M.H., dalam keterangannya mengatakan bahwa cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah tersebut telah merusak atap salah satu rumah warga di Dusun Persiapan Ketirik Tengah, Desa Jembatan Gantung (Jantung).

“Kami telah menerima laporan mengenai insiden ini dan langsung menindaklanjuti dengan pengecekan ke lokasi. Kerusakan yang terjadi adalah pada atap satu kamar yang terbuat dari spandek. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ujar Ipda Joko.

Kerusakan pada Rumah Milik Warga

Rumah yang terdampak milik seorang buruh harian lepas bernama Saman (59), warga Dusun Persiapan Ketirik Tengah, Desa Jantung. Akibat angin kencang, atap kamar rumahnya terbang sehingga menyebabkan kerugian material sekitar Rp 5 juta. Saman dan keluarganya untuk sementara masih dapat menempati kamar lain yang tidak terdampak.

Baca Juga  Kapolri Intruksikan Seluruh Kapolda Bentuk Kampung Tangguh Narkoba

Saman menceritakan detik-detik kejadian tersebut. “Hujan deras mulai turun pagi hari, lalu angin semakin kencang sekitar pukul 10.30. Tidak lama setelah itu, saya mendengar suara gemuruh dari atap kamar,” ungkapnya. “Saat saya keluar untuk mengecek, saya melihat atap sudah terbang terbawa angin.”

Langkah Cepat Aparat dan Pemerintah Desa

Setelah mendapatkan laporan dari warga, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Jantung, bersama dengan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dusun Ketirik Tengah, Munaseh, langsung menuju lokasi untuk melakukan pengecekan.

“Begitu mendapatkan informasi, kami segera berkoordinasi dan mendatangi lokasi untuk memastikan kondisi warga terdampak. Saat ini, kami juga sedang mengupayakan bantuan agar kerusakan tersebut dapat segera diperbaiki,” ujar Munaseh.

Baca Juga  Polisi Pantau Kegiatan Masyarakat Menonjol, dalam Semarak HUT Kemerdekaan RI Ke – 77 di Lembar

Bhabinkamtibmas dan Babinsa juga mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. “Kami mengingatkan agar warga mengamankan barang-barang berharga dan memeriksa kembali kondisi rumah masing-masing, terutama bagian atap, untuk menghindari potensi kerusakan lebih lanjut,” tambah Babinsa Desa Jantung.

Peran Aktif Masyarakat dalam Menghadapi Cuaca Ekstrem

Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Lombok Barat ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi hujan lebat disertai angin kencang di beberapa wilayah di NTB.

Menurut Ipda Joko, peran aktif masyarakat sangat penting untuk meminimalkan dampak dari cuaca ekstrem. “Selain mengikuti informasi dari BMKG, masyarakat juga harus sigap melaporkan kejadian seperti ini kepada pihak berwenang. Hal ini memungkinkan kami untuk segera memberikan respons yang dibutuhkan,” jelasnya.

Baca Juga  Sebelumnya Terbentur Jadwal Libur Sekolah, Forkopimcam Kuripan Atur Ulang Jadwal Vaksinasi Usia 6-11 Tahun

Penanganan dan Bantuan Selanjutnya

Hingga berita ini diturunkan, aparat desa dan kepolisian sedang berkoordinasi untuk mengupayakan bantuan bagi Saman dan keluarganya.

“Kami akan memastikan bahwa bantuan segera disalurkan, baik berupa material untuk perbaikan rumah maupun kebutuhan lainnya. Ini adalah bentuk perhatian kami terhadap warga yang terdampak,” ungkap Ipda Joko.

Sementara itu, BMKG terus memantau kondisi cuaca di wilayah NTB dan mengimbau warga untuk tetap waspada. Dengan meningkatnya intensitas cuaca ekstrem, kolaborasi antara masyarakat dan aparat menjadi kunci dalam menghadapi potensi bencana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *