Lembar, Kabupaten Lombok Barat — Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Kepolisian Resor (Polres) Lombok Barat melalui Satuan Binmas menggelar kegiatan Cooling Sistem dengan sosialisasi dan himbauan terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kasat Binmas Polres Lombok Barat, AKP Daniel Tri Nugroho Ibi Lona, S.Sos., pada hari Senin, 21 Oktober 2024, sekitar pukul 09.00 WITA, bertempat di wilayah Lembar, Kabupaten Lombok Barat.
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai bagian dari operasi “Mantap Praja Rinjani 2024” ini bertujuan untuk menjaga situasi tetap kondusif menjelang dimulainya tahapan Pilkada di Kabupaten Lombok Barat. Sosialisasi ini menyasar tokoh-tokoh masyarakat, kepala dusun (Kadus), dan warga sekitar Lembar. AKP Daniel Lona bersama AIPDA Rumawan dan BRIPKA Dedy Gustawan berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan serta peran aktif warga dalam menciptakan suasana yang damai dan tertib selama masa kampanye hingga pelaksanaan Pilkada.
Pentingnya Menjaga Kamtibmas Menjelang Pilkada
Dalam kegiatan tersebut, AKP Daniel Lona menegaskan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan aparat penegak hukum dalam menjaga keamanan dan ketertiban umum (Kamtibmas). “Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi Kamtibmas tetap kondusif menjelang Pilkada,” ujar AKP Daniel Lona. Hal ini, menurutnya, krusial agar proses demokrasi dapat berjalan dengan lancar tanpa gangguan keamanan.
Dengan potensi meningkatnya ketegangan selama masa kampanye, penting bagi warga untuk tidak terpancing oleh situasi yang dapat memicu kericuhan. Kegiatan Cooling Sistem ini bertujuan mendinginkan suasana dan mencegah konflik antarpendukung pasangan calon (Paslon) yang bersaing dalam Pilkada.
Himbauan Menghindari Tindakan yang Memicu Kekacauan
AKP Daniel Lona juga memberikan himbauan penting terkait tindakan yang harus dihindari oleh masyarakat selama kampanye Pilkada. Ia menekankan bahwa warga yang ikut serta dalam kampanye diharapkan untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang berpotensi memicu kekacauan. Beberapa di antaranya adalah menghindari konsumsi minuman keras (miras), membawa senjata tajam (sajam), serta tidak terlibat dalam aksi provokatif yang dapat menyebabkan keributan antarpendukung.
“Jika terlibat dalam kegiatan kampanye, kami sangat menghimbau agar warga tidak terlibat dalam tindakan yang dapat memicu kekerasan. Hindari miras, sajam, dan aksi-aksi yang berpotensi menimbulkan chaos,” tambahnya. Hal ini, menurutnya, adalah langkah preventif untuk menjaga agar tidak terjadi bentrokan antara massa pendukung yang berbeda pilihan politik.
Waspada Terhadap Hoax dan Provokasi
Salah satu poin penting dalam sosialisasi tersebut adalah imbauan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh berita bohong (hoax), ujaran kebencian, serta ajakan provokatif yang dapat memecah belah persatuan. Di era digital seperti saat ini, penyebaran informasi melalui media sosial dapat memicu ketegangan jika tidak diimbangi dengan literasi media yang baik.
“Kami juga menghimbau masyarakat agar waspada terhadap informasi hoax dan ujaran kebencian, baik itu di media sosial maupun dalam pertemuan tatap muka. Jangan mudah terpancing oleh provokasi yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan kita,” tegas AKP Daniel Lona. Masyarakat diharapkan lebih selektif dalam menerima informasi dan selalu melakukan cross-check kebenarannya sebelum menyebarkannya lebih lanjut.