Lombok Barat, NTB – Tradisi adat Nyongkolan, sebuah perayaan meriah yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Sasak di Lombok, kembali digelar di wilayah Kecamatan Gerung, Lombok Barat. Pada Senin, 10 Juni 2024, Polsek Gerung, Polres Lombok Barat, Polda NTB, melaksanakan pengamanan dan monitoring ketat pada dua titik lokasi berbeda untuk memastikan kelancaran dan keamanan acara yang berlangsung sejak pukul 16.40 WITA.
Nyongkolan pertama bermula dari Lingkungan Karang Pule, Kelurahan Sikarbele, Kota Mataram, menuju kediaman mempelai wanita di Dusun Dasan Tapen Indok, Desa Dasan Tapen, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Rombongan pengantin dan sekitar 200 pengiring berjalan kaki diiringi alunan musik tradisional Gendang Beleq, menciptakan suasana meriah yang memikat perhatian masyarakat.
Sementara itu, Nyongkolan kedua berlangsung di Dusun Luwuk Daye, Desa Tempos, Kecamatan Gerung. Rombongan dengan antusias mengarak pengantin diiringi musik Kecimol, dengan jumlah peserta mencapai 150 orang.
Kapolsek Sekotong, Polres Lombok Barat, Polda NTB, Iptu I Ketut Suriarta, S.H., M.I.Kom., menyatakan, “Pengamanan Nyongkolan merupakan bagian dari komitmen kami untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta melestarikan budaya lokal yang kaya akan nilai-nilai luhur.”
Bhabinkamtibmas Polsek Gerung, sesuai zona wilayah masing-masing, berperan aktif dalam mengatur arus lalu lintas dan mencegah kemacetan di sepanjang rute Nyongkolan. Langkah ini terbukti efektif dalam menjaga kelancaran acara dan kenyamanan pengguna jalan.
“Kami berupaya maksimal untuk memastikan seluruh rangkaian acara Nyongkolan berjalan aman, lancar, dan tertib. Kehadiran kami juga sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian tradisi budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Lombok,” ungkap salah satu Bhabinkamtibmas yang bertugas.
Kasi Humas Polres Lombok Barat, Polda NTB, AKP I Gede Gumiarsana, menambahkan, “Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang terlibat dalam Nyongkolan untuk tetap menjaga ketertiban dan keamanan bersama. Mari kita jaga tradisi ini agar tetap lestari dan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.”
Kegiatan Nyongkolan di kedua lokasi berlangsung hingga pukul 18.00 WITA dan berakhir dengan lancar tanpa adanya gangguan keamanan yang berarti. Masyarakat setempat menyambut baik kehadiran polisi yang turut menjaga kelancaran acara, menunjukkan sinergi positif antara aparat kepolisian dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Nyongkolan tidak hanya menjadi perayaan pernikahan, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga dan melestarikan budaya Sasak yang kaya akan nilai-nilai luhur. Polsek Gerung berkomitmen untuk terus mendukung dan menjaga tradisi ini agar tetap lestari dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Lombok.