Lombok Barat, NTB – Polsek Kuripan, Polres Lombok Barat, Polda NTB, menggelar kegiatan Minggu Kasih di Dusun Belunsuk, Desa Kuripan Timur, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat, Minggu (25/2/2024).
Kegiatan ini merupakan program Polri yang meneruskannya di tiap daerah dengan maksud dan tujuan untuk mendapatkan informasi, saran dan pendapat dari masyarakat tingkat bawah. Dalam hal ini di tingkat dusun. Sehingga apa masyarakat inginkan dalam hal Kamtibmas dapat terlaksana dengan aman dan lancar.
Dialog dengan Tokoh Masyarakat dan Warga
Dalam kegiatan Minggu Kasih tersebut, Kanit Binmas Polsek Kuripan, yang mewakili Kapolsek Kuripan, Ipda Fahrizal Eko Suryanto, bersama personil Polsek Kuripan, melakukan dialog dengan tokoh masyarakat dan warga di Dusun Belunsuk.
Tokoh masyarakat Haji Kertasih, mengapresiasi Polsek Kuripan yang selalu hadir di tengah-tengah masyarakat dalam setiap acara, seperti kegiatan nyongkolan.
“Kami mengharapkan agar ronda malam agar menagaktifkannya kembali di tiap-tiap dusun dan patroli pada saat malam hari dari Polsek ke dusun kami,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu warga, menyampaikan keluhannya bahwa pada tahun 2013 silam ia telah mewakafkan sebidang tanah yang luasnya 3 are di Dusun Belunsuk. Awalnya tanah tersebut mewakafkannya sebagai musholla, namun beralih fungsi menjadi Poskesdes.
Ia khawatir nantinya dari anak cucunya mempermasalahkan tanah ini. Ia juga merasa kecewa karena musholla yang niat awalnya tidak terwujud, bahkan pengganti sebagai tempat musholla tidak ada.
Tanggapan dari Polsek Kuripan
Kanit Binmas Polsek Kuripan Aiptu Ahral Azmy menanggapi penyampaian tokoh masyarakat dan warga. Mengatakan bahwa terkait ronda malam, nantinya ia akan berkoordinasi dengan pemerintah desa melalui Bhabinkamtibmas agar dihidupkan kembali, sehingga warga lebih merasa aman.
“Polsek Kuripan tetap melaksanakan patroli malam hari, oleh anggota piket, namun bergantian atau bertahap di masing-masing desa. Selain itu, di desa sudah ada masing-masing Bhabinkamtibmas yang siap memberikan pelayanan kepada masyarakatnya,” ujarnya.
Kemudian menanggapi permasalahan tanah wakaf yang awalnya sebagai musholla, namun dibangun sebagai poskesdes.
“Agar perlu duduk bersama dari pemerintah desa Kuripan Timur bersama pihak terkait. Agar permasalahan tersebut mendapat solusi yang terbaik, dan situasi Kamtibmas tetap terjaga,” pungkasnya.