BinkamSosial Budaya

Balai Besar Veteriner Ambil Sampel Darah di Labuapi, Teliti Dampak Pasca Vaksinasi

×

Balai Besar Veteriner Ambil Sampel Darah di Labuapi, Teliti Dampak Pasca Vaksinasi

Sebarkan artikel ini
Pasca Vaksinasi, Balai Besar Veteriner Ambil Sampel Darah di Labuapi

Lombok Barat, NTB – Pasca Vaksinasi, Balai Besar Veteriner Ambil Sampel Darah bertempat di labuapi, pada dua kendang kolektif warga, Kamis (11/8/2022). Antara lain Kandang Kumpul Sinar Terang Dusun Rerot Desa Bagik Polak dan Kandang Kumpul Mule Jati Desa Dusun Karang Bangket Kuranji Kec. Labuapi kab. Lobar.

Kapolsek Labuapi, Polres Lombok Barat, Polda NTB, Iptu Agus Priyo Wahyono mengatakan pengambilan sampel darah ternak sapi dilaksanakan oleh Balai Besar Veteriner Denpasar.

“Telah melaksanakan pengambilan sampel darah ternak sapi pasca pelaksanaan vaksinasi tahap pertama Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),” ungkapnya.

Adapun jumlah sapi yang darahnya sebagai sampel serta masa pengambilan pasca vaksinasi pertama dengan total sebanyak 40 ekor.

Baca Juga  Strong Point Pagi Satlantas Polres Lobar Tindak Pelanggaran Kasat Mata, Apa saja

“Kandang Kumpul Sinar Terang Dusun Rerot Desa Bagik Polak sejumlah 20 ekor sapi. Pengambilan sampel darah melaksanakannya yakni empat minggu pasca pemberian vaksin pertama Penyakit Mulut dan Kuku  (PMK),” katanya.

Sedangkan di Kandang Kumpul Mule Jati Desa Kuranji sejumlah 20 ekor sapi dan pengambilan sampel darah melaksanakannya pada dua minggu. Pasca pemberian vaksin pertama Penyakit Mulut dan Kuku  (PMK).

“ Sampel darah hewan ternak sapi yang diambil kemudian akan membawanya ke Balai Besar Veteriner Denpasar (BB Vet Denpasar. Guna melakukan penelitian untuk mengetahui hasil atau epektifitas dari pelaksanaan pemberian vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),” imbuhnya.

Apakah kekebalan tubuh dari sapi yang telah mendapatkan vaksin sudah terbentuk atau belum.

Baca Juga  Cegah Paham Radikalisme, Intoleran serta Anti Pancasila

“Menurut pihak Balai Besar Veteriner Denpasar, ketika efektifitas dari vaksin kurang maksimal, maka kemungkinan akan ada penambahan volume dosis. Dalam setiap pelaksanaan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *