Binkam

Akhirnya, Dalam Sehari Lombok Barat Terbebas dari Kasus Baru PMK

×

Akhirnya, Dalam Sehari Lombok Barat Terbebas dari Kasus Baru PMK

Sebarkan artikel ini

Lombok Barat, NTB – Akhirnya, perkembangan PMK di Lombok Barat, dalam sehari tidak ada penambahan kasus terinfeksi baru hewan ternak. Berdasarkan hasil Evaluasi Harian harian Operasi Aman Nusa II Rinjani Tahun 2022, Penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Kabupaten Lombok Barat.

Kapolres Lombok Barat AKBP Wirasto Adi Nugroho, SIK melalui Kabag Ops Kompol Dhafid Shiddiq, SH., SIK., MM menjelaskan secara rinci perkembangan PMK di Wilayahnya.

“Dari hasil presentase Evaluasi harian perkembangan wabah PMK di Kabupaten Lombok Barat untuk hari ini tidak ada penambahan kasus hewan yang terjangkit. Malah hewan yang sembuh mengalami peningkatan pesat,” ungkapnya.

Kemudian, tidak adanya penambahan hewan yang mati dan potong paksa makin memperkuat penanganan PMK di Lombok Barat.

Baca Juga  Satgas Binmas Jalin Silaturahmi dengan Tokoh Masyarakat Lombok Barat

“Tidak mengalami peningkatan hewan ternak yang mati potong paksa, sehingga akan mempertahankan langkah-langkah yang telah kita lakukan. Bila perlu meningkatkannya, menuju Lombok Barat Zero PMK,” ujarnya.

Dalam hal ini melakukan kegiatan berupa pemberian vaksin serta penyemprotan desinfektan pada kandang-kandang kumpul milik warga secara menyeluruh.

“Untuk menghambat penyebaran virus, sedangkan untuk mencegah penyebaran virus melalui kegaiatan penyekatan pada pintu-pintu masuk dan keluar hewan. Baik itu di pelabuhan Lembar dan Gilimas, guna mencegah penyebaran wabah agar tidak semakin meluas,” pungkasnya.

Berikut Data perkembangan secara keseluruhan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di kabupaten Lombok Barat, per 01 Agustus 2022.

Total hewan ternak terjangkit sebanyak 16.588 ekor atau  9,39 persen, tidak ada penurunan dan peningkatan bi memndingkannya dengan hari sebelumnya.

Baca Juga  Pengamanan Pelabuhan PT ASDP Lembar: Polsek Kawasan Periksa Kendaraan dan Penumpang dari Kapal

Hewan ternak yang masih sakit sebanyak 823 ekor 0,46 persen atau mengalami penurunan, sedangkan hewan ternak yang sembuh sebanyak 15.744 ekor atau 8,92 persen atau mengalami peningkatan.

Sedangkan hewan ternak yang mati sebanyak 14 ekor atau 0,02 persen, dan potong paksa sebanyak 7 ekor atau 0,004 persen.

“Kesimpulannya, tidak ada kasus terjangkit baru, maupun mati dan potong paksa. Sdangkan untuk hewan ternak yang sembuh meningkat sebanyak 44 ekor dari hari sebelumnya,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *