Lombok Barat, NTB – Perkembangan PMK di Lombok Barat menunjukan perkembangan yang sangat signifikan, dalam penanganannya dalam operasi Aman Nusa II 2022 di Lombok Barat, Rabu (20/7/2022).
Kapolres Lombok Barat AKBP Wirasto Adi Nugroho, SIK melalui Kabag Ops Kompol Dhafid Shiddiq, SH., S.I.K., M.M mengatakan, ini terlihat dari perekembangan tingkat kesembuhan.
“Tingkat kesembuhan meningkat, serta jumlah hewan ternak yang sakit juga mengalami penurunan, walaupun terjadi beberapa kasus baru PMK,” ungkapnya.
Mununjukkan Trend Positif dalam Penanganan PMK
Yang mana, per 19 Juli 2022, total hewan ternak terjangkit sebanyak 15.072 ekor atau 8,53 persen, atau mengalami sedikit peningkatan. Namun ini sejalan dengan tingkat kesembuhan hewan ternak yang mencapai 11.407 ekor atau 6,46 persen.
Sehingga berdampak kepada terjadinya penurunan hewan ternak yang sakit, kini tersisa sebanyak 3.645 ekor atau 2,06 persen dari populasi. Sedangkan terkait data kematian dan potong paksa tidak ada perubahan, yakni mati sebanyak 13 ekor dan potong paksa sebanyak 6 ekor.
Peningkatan kasus hewan ternak yang terjangkit wabah sebanyak 211 ekor 0,85 persen dari hari sebelumnya. Yang mana Kecamatan yang paling banyak peningkatan yaitu Kecamatan Sekotong sebanyak 138 ekor. Lalu Kecamatan Lembar sebanyak 29 ekor, Kecamatan Lingsar sebanyak 20 ekor, Kecamatan Narmada sebanyak 15 ekor. Kecamatan Batulayar sebanyak 5 ekor, dan Kecamatan Kuripan sebanyak 4 ekor.
“Sedangkan Untuk hewan ternak yang sembuh mengalami peningkatan yang signifikan dari hari sebelumnya yakni sebanyak 281 ekor,” lugasnya.
Jumlah Kematian Hewan Ternak Tidak Ada Penambahan
Untuk hewan terjangkit yang mati dan potong paksa tidak mengalami peningkatan maupun penurunan.
“Sehingga perlu melaksanakan kegiatan berupa pemberian vaksin serta penyemprotan desinfektan pada kendang kolektif milik warga secara menyeluruh. Untuk menghambat penyebaran virus PMK khususnya di Wilayah Hukum Polres Lombok Barat,” imbuhnya.
Upaya lainnya juga tetap melakukan penyekatan hewan ternak, di Posko Ops Aman Nusa II di Pelabuhan Lembar.
“Agar mencegah penyebaran virus dengan kegiatan penyekatan pada pintu-pintu masuk dan keluar hewan di pelabuhan Lembar dan Gilimas. Mewaspadai pembawa atau carrier virus PMK, dalam hal ini manusia sebagai pembawanya,” lugasnya.
Untuk itu melakukan pemasangan tiang spaying di Pelabuhan Lembar, untuk melakukan penyemprotan disinfektan pada setiap kendaraan keluar masuk di Pelabuhan.