Lombok Barat, NTB – Dalam penanganan PMK di Wilayah Hukum Polres Lombok Barat, Satgas Operasi Aman Nusa II Rinjani tahun 2022 Polres Lobar melakukan berbagai kegiatan, Kamis (14/7/2022).
Kabag Ops Polres Lobar Kompol Dhafid Shiddiq, S.H.,S.I.K.,M.M menjelasakan rangkaian kegiatan Jajarannya ini.
“Kegiatan Pemeriksaan Kendaraan di Pelabuhan juga masih menjadi kegiatan rutin dalam kegiatan Operasi ini. Terhadap Bongkaran di Pelabuhan PT. ASDP Lembar dalam Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Lombok Barat,” ungkapnya.
Konsisten Melakukan Monitoring
Kemudian dalam kegiatan lainnya , melakukan monitoring terkait perkembangan wabah PMK, terhadap hewan ternak yang terjangkit di wilayah Hukum Polres Lobar.
“Untuk dapat menentukan Langkah yang tepat dalam penanganannya, sehingga ini terus kita monitor perkembangannya,” katanya.
Kegiatan vaksinasi PMK terhadap hewan ternak sapi juga terus melakukannya, seprti pelaksanaan kali ini di Desa Persiapan Penanggak, Kecamatan Batulayar.
“Tantangan di Sini Lokasinya atau medan sasaran vaksinasi cukup sulit. Kemudian pola dalam pemeliharaan terpencar-pencar juga menjadi tantangan tersendiri. Yang mana peternak di Sini Sebagian besar adalah peternak perorangan,” imbuhnya.
Ini terungkap saat pelaksanaan vaksinasi di Lapangan, dan dari keterangan warga juga menguatkan situasi di lokasi ini.
“Koordinasi dengan pihak Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat juga intens melakukannya. Salah satunya membahas mengenai target vaksin hewan ternak di wilayah Hukum Polres Lombok Barat,” katanya.
Analisa dan Evaluasi, Maksimalkan Langkah Penanganan
Tidak cukup sampai di Situ, Analisa dan Evaluasi juga rutin melaksanakannya, agar dapat mengambil Langkah-langkah yang lebih efektif dan efisien.
Kabag Ops menambahkan, dalam kegiatan penyekatan di Pelabuhan, Sargas Ops Aman Nusa II juga rutin melakukan Kegiatan Penyemprotan Disinfektan. Pada Kendaraan yang akan menyebrang ke Bali dalam rangka mengantisipasi pembawa atau carrier PMK ini.
Adapun perkembangan PMK di Lombok Barat pada Kamis (14/7/2022), tercatat Total hewan ternak terjangkit sebanyak 13.998 ekor. Atau mengalami peningkat sebanyak 7,93%. Namun demikian dengan giatnya Langkah-langkah penanganan, terjadi penurunan terhadap hewan ternak yang masih sakit. Yamna sekitar 4.173 ekor atau 2,36% yang masih sakit atau dalam penanganan.
Kemudian terjadinya angka peningkatan kesembuhan memperkuat penanganan Hewan ternak terjangkit PMK, yakni sebanyak 9.806 ekor atau naik 5,55%.
Samapi saat ini tercatat 13 ekor ternak sapi yang mati atau 0,01% dari keseluruhan hewan ternak terjangkit, sedangkan yang mengalami potong paksa sebanyak 6 ekor.
“Peningkatan kasus hewan ternak yang terjangkit wabah sebanyak 153 ekor (0,96%) dari hari sebelumnya. Yang mana Kecamatan yang paling banyak peningkatan yaitu Kecamatan Sekotong sebanyak 113 ekor. Kecamatan Lembar sebanyak 38 ekor, dan Kecamatan batulayar sebanyak 2 ekor.